Corpus Studiosorum Bandungense CSB1920 bagian pertama



Corpus Studiosorum Bandungense - bagian pertama

Bandoengsche Studentencorps (BSC) - Organisasi Mahasiswa Tertua
Organisasi kemahasiswaan di kampus Ganesha terbentuk tanggal 2 September 1920 - dua bulan setelah TH resmi dibuka tanggal 2 Juli 1920. Organisasi tersebut bernama Bandoengsche Studentencorps (BSC). Anggota-anggotanya pada mulanya adalah mahasiswa-mahasiswa TH. Karena waktu itu TH cuma terdapat satu jurusan yaitu afdeling Weg- en Waterbouwkunde (Ilmu bangunan air dan bangunan jalan), maka boleh dikatakan BSC lah “Himpunan Mahasiswa Sipil” - HMS yang pertama...

Dan karena waktu itu TH cuma memiliki satu fakultas yaitu Faculteit van Technische Wetenschap, maka boleh dikatakan BSC lah “Senat Mahasiswa Fakultas Teknik” yang pertama di Indonesia…BSC merupakan suatu organisasi mahasiswa yang bersifat terbuka, tidak membedakan ideologi politik, perbedaan bangsa, agama, maupun kesukuan. Prinsipnya setiap mahasiswa dapat menjadi anggota, meskipun dengan satu persyaratan lulus masa percobaan yang disebut ‘ontgroening’, istilahnya sekarang perpeloncoan.

Sebagai lambang dari organisasi diambil dewa GANECA, mitologi Hindu yang mencerminkan dewa ilmu pengetahuan dengan motto YASYA BUDDHIR BALAM TASYA, berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti Pengetahuan adalah Sumber Kekuatan.

Peran yang tercatat di awalnya
Pada pertemuan BSC bulan November 1920, berkaitan dengan kebutuhan akan perumahan/asrama mahasiswa. BSC dilibatkan bersama pihak fakultas dan Dewan Curator dalam rencana pembangunan dan renovasi sebuah asrama mahasiswa. Untuk itu sebuah komite didirikan yang beranggotakan dua anggota Dewan Curator, anggota Dewan Direksi, tiga orang profesor, dan ketua BSC. Komite ini membuat rancangan awal, dan diusulkan kepada Raad van Beheer TH. Raad van Beheer kemudian membelikan tanah di sekitar Ijzermanpark (Taman Ganesha sekarang) sekaligus menjamin pembayaran bunga dan pelunasan separuh biaya bangunan.
Sementara separuh sisa pembiayaannya diajukan BSC kepada pemerintah untuk mendapatkan subsidi. Selanjutnya Biro Arsitektur Schoemaker membuatkan desain, segera setelah Pemerintah memberikan jawaban yang menguntungkan. Kurang lebih setahun kemudian bangunan tersebut selesai.

Curhat pak Ketua Fakultas… fenomena buruk…
Pada Dies Natalis ke-14 TH Bandoeng yang dilaksanakan tanggal 3 Agustus 1934, Ketua Fakultas Prof. C. P. Wolff Schoemaker mengangkat permasalahan di dalam kehidupan kemahasiswaan kampus tersebut. Mahasiswa pribumi dirasakan kurang memiliki BSC karena perbedaan budaya, dia juga menyatakan bahwa akar permasalahannya harus dicari. Mahasiswa pribumi umumnya reseptif dan bersemangat untuk belajar. Namun kebencian yang mereka rasakan di tempat mereka kuliah, dapat merangsang aksi politik terhadap penguasa, baik secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi. Terhadap persoalan ini pimpinan TH tidak merasa berkewajiban untuk membuat peraturan yang represif, tetapi juga tidak akan bertindak sebagai pelindung kegiatan politik..Intinya pada masa itu banyak diskriminasi yang dirasakan sebagian mahasiswa pribumi sehingga mendorong mereka untuk mendirikan organisasi versi pribumi… dan meninggalkan BSC

Bandoengsche Studentencorps (BSC) menjadi
Corpus Studiosorum Bandungense (CSB) 29 Oktober 1950.
Sampai dengan tahun-tahun awal kemerdekaan di Bandung hanya terdapat satu perguruan tinggi (FT UvI), namun kemudian dibuka Faculteit van Wiskunde en Natuurwetenschap UvI (1947), sehingga BSC terbuka untuk mahasiswa non teknik. Dan setelah kemerdekaan juga Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) BSC diresmikan ke dalam Bahasa Indonesia pada tanggal 9 April 1949, dan dinyatakan berlaku sejak 1 Oktober 1949. AD/ART dari BSC pertama kali disahkan pada tanggal 1 Januari 1923. Sampai sekarang AD/ART ini hanya mengalami perubahan redaksional saja sebanyak empat kali, tanpa mengubah isi ataupun jiwanya, hal ini menunjukkan bahwa AD/ART BSC-CSB memang bersifat universil sehingga dapat berusia panjang. Sesudah disahkannya suatu AD/ART pada tanggal 6 Oktober 1950, yaitu sebagai penyempurnaan AD/ART tahun 1949, maka pada tanggal 29 Oktober 1950, BSC berganti nama ke dalam bahasa Latin menjadi Corpus Studiosorum Bandungense disingkat CSB.

Pengurus dari Corps bernama SENATUS VETERANORUM yang terdiri dari: Praeses (Ketua) - Vice Praeses (Wakil Ketua) - Ab-actis (Sekretaris) - Questor (Bendahara) - dan Assessor (Komisaris).

Pada tanggal 20 September 1954 dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, bernomor j.a.5/81/4, maka CSB dinyatakan sebagai Badan Hukum, hingga saat ini.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Memetik hikmah ditengah wabah - part III

Buku Bangunlah Jiwanya