Memetik hikmah ditengah wabah - part I



- Cerita Anak Sekolah -
sebuah opini dari hati oleh Tegar Rimbara 


Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya

Akhir-akhir ini dunia digemparkan oleh sebuah virus yang sangat cepat menghampiri. Awal mula kemunculannya di Wuhan, ada yang beranggapan bahwa virus ini berasal dari hewan kelelawar yang dijajakan lalu dikonsumsi oleh manusia di pasar tradisional. Namun, sempat tersebar isu bahwa virus ini merupakan hasil kebocoran salah satu laboratorium virologi di Wuhan. Isu ini muncul dari seorang mantan intelijen militer Israel, Dany Shoham. Ia mengklaim bahwa virus corona di Wuhan merupakan senjata biologis yang bocor dari laboratorium itu. Dany merasa kalau wabah virus ini sangat berhubungan dengan penelitian senjata biologis terselubung yang dilaksanakan oleh pemerintah Tiongkok di Wuhan. Radio Free Asia pernah mengulas sebuah laboratorium paling canggih di Tiongkok terkait ilmu virus atau virologi yang dilaporkan televisi Wuhan pada tahun 2015. Laboratorium yang bernama Wuhan Institute of Virology ini diklaim bisa mengurus virus paling mematikan di dunia. Selain itu juga banyak yang berspekulasi bahwa virus ini merupakan rancangan segelintir orang yang berupaya memusnahkan sebagian besar penghuni dunia untuk tatanan dunia baru. 

Apapun teori konspirasi dan latar belakangnya, kemunculan pandemi ini membuat semua orang ketar ketir. Termasuk di negara Indonesia, negara yang kita tinggali. 90% masyarakat terimbas oleh virus ini. Dan lagi setelah diserukan gerakan #dirumahaja untuk memutus rantai pandemic beberapa minggu yang lalu oleh pemerintah, artis juga dokter. Hampir semua orang di Indonesia merasakan dampak dari ganasnya virus ini.

Anak-anak yang masa liburannya dimajukan dan ditambah sampai tak terhingga untuk mencegah penyebaran virus, membuat orang tua mereka kewalahan. Sampai beberapa postingan di instagram ada orang tua siswa yang ingin sekolah segera dibuka karena kewalahan membimbing anaknya belajar dirumah. Dari hal tersebut kita harus mengakui bahwa peran guru disekolah adalah hal yang sangat vital. Orang tua siswa seharusnya mengakui itu sejak mereka menyerahkan anaknya masuk dan bersekolah. Belakangan ini kita dihiasi dengan berbagai berita yang mengintimidasi guru dari segi disiplin dan cara memperlakukan siswa disekolah. Kurang lebih 4 orang guru dikeluarkan dan beberapa lainnya dipenjara oleh orang tua siswa karena sebuah kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut. Mungkin kamu masih ingat dengan kasus yang menimpa Sambudi. Guru SMP Raden Rahmat Sidoarjo ini dipenjara selama enam bulan lantaran mencubit siswanya. Masalah bermula ketika Sambudi mengingatkan siswanya untuk salat dhuha. Sayangnya siswa yang diingatkan oleh Sambudi tersebut malah nggak mendengarkan. Sambudi yang ingin mendidik siswanya agar lebih disiplin, mencubitnya sebagai hukuman agar jera. Siswa yang diketahui bernama SS tersebut langsung melaporkan perbuatan Sambudi kepada orangtuanya yang bekerja sebagai salah satu anggota TNI di Kota Sidoarjo. Orangtua yang tak terima langsung melaporkan ke polisi atas perbuatan Sambudi yang telah mencubit anaknya. Atas kasus ini Sambudi pun harus menerima hukuman kurungan enam bulan penjara.

Dari permasalahan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa apa yang dilakukan oleh seorang guru semata-mata untuk membuat sebuah konsep sederhana dari masa ke masa yang bertujuan untuk kemajuan dan kebaikan anak tersebut. Tapi masih banyak orang tua yang salah dan terlalu berlebihan dalam menanggapi tindakan guru disekolah. Semoga dengan adanya pandemi ini serta beberapa kasus yang lalu menyadarkan kita sebagai orang tua agar lebih menghargai profesi seorang guru dan bersikap wajar sebagaimana mestinya. 

...bersambung... 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Corpus Studiosorum Bandungense CSB1920 bagian pertama

Memetik hikmah ditengah wabah - part III