Gedung Indonesia Menggugat

“GIM ini gedung bersejarah. Tapi, cerita tentang Soekarno diadili di Gedung Indonesia Menggugat belum pernah ditemukan di buku sejarah. Padahal di sini beliau mempertahankan NKRI,” ujar Yadi menutup cerita.

---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Menilik Kisah Gedung Indonesia Menggugat, pada URL https://www.ayobandung.com/read/2017/10/11/24611/menilik-kisah-gedung-indonesia-menggugat

Penulis: Asri Wuni Wulandari
Editor : Asri Wuni Wulandari
GIM ini gedung bersejarah. Tapi, cerita tentang Soekarno diadili di Gedung Indonesia Menggugat belum pernah ditemukan di buku sejarah. Padahal di sini beliau mempertahankan NKRI,” ujar Yadi menutup cerita

---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Menilik Kisah Gedung Indonesia Menggugat, pada URL https://www.ayobandung.com/read/2017/10/11/24611/menilik-kisah-gedung-indonesia-menggugat

Penulis: Asri Wuni Wulandari
Editor : Asri Wuni Wulandari
“GIM ini gedung bersejarah. Tapi, cerita tentang Soekarno diadili di Gedung Indonesia Menggugat belum pernah ditemukan di buku sejarah. Padahal di sini beliau mempertahankan NKRI,” ujar Yadi menutup cerita

---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Menilik Kisah Gedung Indonesia Menggugat, pada URL https://www.ayobandung.com/read/2017/10/11/24611/menilik-kisah-gedung-indonesia-menggugat

Penulis: Asri Wuni Wulandari
Editor : Asri Wuni Wulandari
Gedung ini merupakan saksi sejarah dimana sebuah proses pembentukan bangsa dimulai. Disitulah aku memilih tempat untuk memperkenalkan buku Pejuang Sosial karena alasan perjuangan, sejarah dan semua mimpi Soekarno pada para pemuda Indonesia.

Gedung Indonesia Menggugat terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 5, Kota Bandung, tidak jauh dari Balai Kota Bandung. Gedung ini memiliki pelataran yang cukup luas dengan satu pohon beringin kokoh yang rindang. Gedung ini menjadi salah satu gedung bersejarah yang terawat dengan baik.

Awalnya, Gedung Indonesia Menggugat merupakan tempat tinggal warga Belanda yang dibangun tahun 1907. Pada tahun 1917, bangunan tersebut beralih fungsi menjadi Landraad atau Pengadilan Pemerintahan Kolonial Belanda. Pada tahun 1930, Landraad digunakan untuk mengadili para pejuang kemerdekaan. Beberapa pejuang yaitu Soekarno, Maskoen, Gatot Mangkoepradja, Soepriadinata, Sastromolejono, dan Sartono.
 
Pada saat Soekarno diadili, Soekarno memberontak dalam sidang dan melakukan pembelaan dengan judul Indonesia Menggugat. Peristiwa tersebut sangat mengegerkan Belanda hingga akhirnya pembelaan Soekarno tersebut dijadikan nama untuk gedung tersebut hingga sekarang. Beberapa kali gedung tersebut beralih fungsi. Setelah kemerdekaan hingga tahun 1950-an, gedung tersebut berubah fungsi menjadi Kantor Palang Merah Indonesia (PMI). Setelah itu, dari tahun 1950-an hingga tahun 1973, gedung tersebut menjadi Gedung Keuangan. Pada tahun 1973 hingga tahun 1999, gedung digunakan sebagai Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Barat. Pada tahun 2005, setelah mengalami pengubahan fisik, gedung tersebut diberi nama menjadi Gedung Indonesia Menggugat oleh Mantan Gubernur Jawa Barat, HC Mashudi.
 
Pada bulan Juni tahun 2007, Gedung Indonesia Menggugat (GIM), secara resmi dibuka untuk umum dan menjadi gedung cagar budaya kelas A yang harus dirawat dan dijaga. Kini, gedung tersebut digunakan sebagai ruang berkumpul para seniman, wartawan, dan guru. Beberapa kegiatan yang dilakukan di sana antara lain apresiasi puisi, kegiatan seni, seminar, hingga diskusi.
 
Walaupun telah menjadi ruang publik, pengelola berupaya menghadirkan fungsi GIM pada masa lalu dengan cara membuat dekorasi seperti ruang sidang di era Landraad. Di ruangan tersebut terdapat meja untuk para hakim, terdapat pagar pembatas antara area pengunjung dan terdakwa. Adapun sel tempat Soekarno ditahan, kini telah digunakan sebagai kantor pengelolaan GIM. Di sana, foto-foto Soekarno dan rekan seperjuangan dari Partai Nasional Indonesia yang turut diadili juga terpajang dengan rapi.

Comments

Popular posts from this blog

Corpus Studiosorum Bandungense CSB1920 bagian pertama

Memetik hikmah ditengah wabah - part III

Buku Bangunlah Jiwanya